I.
Deskripsi
Pada kegiatan ini akan dipelajari tentang
peran guru dalam pelaksanaan tugas pengajarannya, rata-rata kelas yang ada di
SD pada umumnya gaduh sehingga pembelajaran tidak dimulai tepat waktu karena,
kelas yang gaduh pembelajaran tidak bisa dimulai, untuk menertibkan semua itu
maka guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen kelas
dapat menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga, peserta didik
merasa tenang belajar. Dengan kondisi kelas yang menyenangkan dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa
antara pelaksanaan manajemen kelas dengan pembelajaran di SD tidak dapat
dipisahkan
II.
Tujuan Pembelajaran
Setelah anda
mempelajari materi ke 3 ini maka, anda dapat memahami dan menganalisis tentang
pentingnya manajemen kelas dalam pelaksanaan pembelajaran, dimana fungsi guru
terlihat dengan jelas dalam melaksanakan tugasnya, ada beberapa fungsi guru
dalam manajemen kelas dan fungsi guru dalam melaksanakan pembelajaran
III.
Uraaian Materi
MANAJEMEN KELAS DAN PELAKSANAAN
PENGAJARAN DI SD
A.
PELAKSANAAN
MANAJEMEN KELAS DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
DASAR
Manajemen
kelas menggambarkan keterampilan guru dalam merancang, menata, dan mengatur
kurikulum, menjabarkan ke dalam prosedur proses belajar mengajar dan
sumber-sumber belajar, serta menata lingkungan belajar yang merangsang untuk
tercapainya suasana proses belajar yang efektif dan efisien. Hal ini bisa
dilakukan melalui bebrapa cara separti
melaksanakan ketatausahaan kelas, pembinaan disiplin kelas, pendekatan
pengelolaan kelas (pendekatan guru kepada muridnya).
Sekolah
Dasar (SD) adalah salah satu jenjang pendidikan formal yang dasar dan bernaung dibawah
instansi pemerintahan ( SD Negeri)
ataupun religi (SD yang berbasis keagamaan ataupun budaya), yang mengajarkan
pelajaran umum, agama, mempraktikkan aktivitas keagamaan dan budaya bernafaskan
agama. Diantara SD, ada yanf digandrungi oleh kandidat dan tetap service meskipun banyak SD lain dilikudai
karena tidak mendapatkan siswa baru. Pelaksanaan manajemen kelas di SD
meliputi:
1.
Manajemen
peserta didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di SD.
Jadi manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja sera pembinaan secara kontinu terhadap seluruh
paserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti
proses PBM yang efektif dan efisien.
2.
Manajemen
tenaga pendidikan
Manajemen tenega pendidikan ialah suatu
proses pengorganisasian setiap tenaga pendidik yang bertujuan untuk menghimpun
setiap pendidik beik dalam lingkungan sekolah ataupun luar sekolah.
3.
Manajemen
sarana dan prasarana
Manajemen sarana dan prasaran ialah suatu
proses yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa
siap pakai dalam PBM
4.
Manajemen
keuangan
Manajemen keuangan SD yaitu suatu cakupan
kerja dalam mengelolah keuangan, agar sistem keuangan dapat berfungsi secara
terarah.
5.
Manajemen
kurikulum
Manajemen ini merupakan suatu rangkaian
kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai di
dalam proses belajar mengajar
6. Manajemen keamanan dan ketertiban
lingkungan
Manajemen ini merupakan proses
pengawasan yang bertujuan mengawasi keamanan dan ketertiban lingkungan.Admin,
(2007)
B.
PROSEDUR
PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS DI SD
1.
Tahap
pra pembelajaran
Pada tahap ini langkah-langkah yang
perlu di tempuh adalah sebagai berikut:
a.
Menganalisis materi belajar yang
tersedia dengan mempertimbangkan aspek ruang lingkup (scope) dan urutan
(sequence) materi dikaitkan dengan tujuan belajar dan dampak iring (nurturant
effect) yang hendak dicapai.
b.
Menganalisis potensi, pengalaman, dan
kebutuhan peserta didik dikaitkan dengan tujuan yang hendak di capai dan materi
yang harus dikuasai peserta didik
c.
Menganalisis jenis kecekapan hidup yang
dapat dipelajari secara langsung maupun tidak langsung dari setiap materi
belajar yang akan disajikan sesuai dengan ruang lingkup dan urutan ,ateri
belajar yang tersedia.
d.
Menganalisis sumber-sumber belajar dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia atau yang dapat disediakan untuk mendukung
pelaksanaan proses pembelajran yang akan dilaksanakan Berdasarkan
langkah-langkah tersebut, selanjutnya disusun program pembelajaran untuk waktu
tertentu
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran
Langkah-langkah yang harus dilakukan
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi rangkaian kegiatan sebagai
berikut:
a. Membuka
kegiatan pembelajaran melalui appersepsi, yaitu mengaitkan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya
maupun dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik
b. Menjelaskan
program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yaitu menginformasikan
tujuan dan program pembelajran yang dirancang guru pada tahap pra pembelajaran
c. Mengorganisasikan
pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik, termasuk mengatur waktu yang
dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun mengirganisasikan peserta didik
dalam pembelajarannya (individual, kelompok dan klasikal).
d. Penyajian
bahan belajar dengan pendekatan yang sesuai (ekspositori,inkuiri, eksperimen,
atau discovery)
e. Memotivasi
kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan, penghargaan,
ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik
f. Melakukan
penyesuaian–penyesuaian kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis
kondisi pembelajaran yang terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih
menyenangkan peserta didik.
3. Tahap penilaian pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan guru dalam penilaian proses pembelajaran meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Melakukan
penilaian terhadap proses belajar yang dilakukan peserta didiksesuai dengan prosedur yang dirancang
semula
b. Melakukan
penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik untuk mengukur
ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan serta dampak iringnya .
c. Menganalisis
hasil penilaian terhadap proses hasil belajar peserta didik dikaitkan dengan
tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapakan
d. Menggunakan hasil analisis terhadap penilaian proses dan
hasil belajar peserta didik sebagai referensi peningkatan kualitas proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan mendatang.JUS RIM. SPI (2003), online
Tugas
guru menjadi lebih terarah bila guru dapat mengelola kelasnya dengan baik dan
tepat,kegiatan manajemen kelas atau pengelolaan kelas adalah kegiatan yang
harus dilakukan oleh guru sebelum melaksnakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Guru adalah merupakan
ujung tombak, penentu pencapaian tujuan pendidikan untuk itu, guru harus
memiliki dedikasi yang tinggi, pengetahuan yang dalam tentang ilmu
kependidikan, cerdas menentukan tindakan yang tepat terhadap stiap permasalahan
pendidikan yang dihadapinya, selain itu, seorang guru cerdas pula dalam
menentukan dan mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),
merumuskan indicator dan mengembangkan indicator menjadi tujuan pembelajaran, mampu
memilih model pembelajaran inovatif, menganalisi materi, memilih media yang
tepat, sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan pembelajaran, merumuskan
evaluasi pembelajaran untuk mengukur keberhasilannya dalam melaksanakan Proses
Belajar Mengajar (PBM).
Kegiatan yang dilakukan
guru di atas, berwujud RPP sebagai pedoman guru dalam melaksanakan PBM yang
lebih terarah dan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal
C.
FUNGSI
GURU DALAM MELAKSANAKAN MANAJEMEN KELAS
1. Fungsi Guru Dalam Manajemen Kelas
Pengajar, adalah serangkaian
kegiatan yang bermaksud untuk memberi fasilitas yang bertujuan untuk mencapai
kelancaran pendidikan dan manajemen memiliki peranan penting yang menentukan
terciptanya pengajaran yang efektif. Jadi kesimpulannya adalah manajemen kelas
yang efektif harus diimbangi dengan proses pengajaran yang dijalankan guru
dalam manajemen kelas
Fungsi istrucsional
yaitu guru yang menyadari bahwa pekerjaannya merespon tujuan para siswa sekalipun tujuan itu
bervariasi, ia kurang menyenangi apabila ada siswa yang mendapat kesulitan
belajar, ia banyak mendengar dan bertanya pada siswa, ia menginginkan siswa
dapat belajar dan mampu mencapai tujuan sesuai harapannya.
a.
Fungsi
instrucsional adalah guru harus memahami pelajaran secara
mendalam, menguasai metode dan tehnik mengajar. Pendekatan yang mendasarkan
kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara cermat
akan mencegah timbulnya sebagian masalah managerial kelas.
b.
Guru
sebagai pengajar, guru bertugas memberikan pengajaran di
sekolah (kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik
semua pengetahuan yang telah disampaikannya itu. Selain itu ia juga berusaha
agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial,
apresiasi, dan sebagainya melalui pengajaran yang disajikannya. Untuk mencapai
tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang
akan menjadi tanggungjawabnya dan menguasai dengan baik metode dan tehnik
belajar. Moedjiono dan Dimiati, (1992)
c.
Gagne,
ada beberap fungsi guru :Designe of
instrucsion ( perancang pembelajaran )
d.
Fungsi guru sebagai designer of instrucsion
(perancang pengajaran) menghendaki guru untuk senantiasa mampu dan siap
merancang kegiatan belajar yang berhasil guna dan berdaya guna. Untuk
merealisasikan fungsi tersebut, setiap guru memerlukan pengetahuan yang memadai
tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam menyusun rancangan kegiatan
pembelajaran. Adapun rancangan instruksional yang harus dilakukan oleh guru SD
adalah : a) memilih dan menentukan bahan dan media pembelajaran, b) merumuskan
tujuan pembelajaran, c) memilih meyode penyajian dalam pembelajaran, d)
menyelenggarakan kegiatan evaluasi proses pembelajaran
2. Manajer of instrucsion ( pengelola
pengajaran )
Fungsi guru ini menghendaki kemampuan guru
dalam mengelolah atau menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh tahapan proses
belajar mengajar. Diantara kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar ialah
menciptakan kondisi dan situasi yang sebaik-baiknya, sehingga murid dapat
belajar secara berdaya guna dan berhasil guna. Alhasil baik guru sebagai
pengajar meskipun sebagai pengajar dapat memerankan peranan secara integral
dalam konteks istrucsional yang kondusif.
3.
Evaluator of student leaning (penilai
prestasi belajar murid)
Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa
mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik
siswa dalam setiap kurun waktu pembelajaran. Sementara itu menurut Syaiful
Bahri Djamarah (2000) fungsi guru meliputi sebagai insiator, korektor,
inspirator, informatory, mediator, demonstrator, motivator, pembimbing,
fasilitator, organisator, evaluator, dan pengelolaan kelas.
D.
FUNGSI
GURU DALAM PEMBELAJARAN
1. Sebagai Inisiator
Tugas guru adalah mencerdaskan bangsa (anak
didik),anak didik di SD memilki latar perbedaan dan krakteristik masing-masing,
sehingga bila guru melaksanakan tugasnya dengan baik maka, guru tersebut perlu
memilki kecerdasan untuk mengenal kondisi tersebut yang sifatnya sangat individual
Pengajaran adalah sebuah proses komunikasi
yang diharapkan dapat berlangsung dengan akrab, komunikatif.Guru dalam
menjalankan tugasnya diperhadapkan dengan berbagai pilihan seperti bagai mana
guru memilih dan menembangkan materi ajar dengan tepat, bagaimana guru
menetapkan dan memilih model pembelajaran yang inovatif, memilih dan
mengembangkan media, memilih dan membuat alat evaluasi yang dapat mengukur
ketercapaian proses belajar mengajar, dan sebagainya sehingga guru harus
menetapkan pilihannya dengan mempertimbangjkan
berbagai aspek menunjang tercapainya tujuan pengajaran secara optimal.
Peran guru sebagai inisiator adalah
memberi semangat kepada murid yang akan mengikuti pembelajaran di kelas,
mengingat suasana kelas SD pada umumnya gaduh dan tidak tenang karena, anak
pada tingkat sekolah dasar berada pada tarap pertumbuhan dan perkembangabn atau
berada pada tahap bermain dimana murid tidak bisa tenang karena, yang dpikirkan
hanya bermain sehingga, pemberian
semangat kepada murid adalah hal yang sangat perlu dalam pembelajaran di SD,
dimana pembelajaran tidakakan dimulai bila suasana kelas masih gaduh, jika
murid bersemangat mengikuti pembelajaran tentu hasilnya bagus maka, kemungkinan
besar pencapaianj tujuan pembelajaran secara optimal akan tercapai.
1.
Guru Sebagai Korektor
Potensi
dan kemampuan yang dimilikinya Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan
pendidikan di sekolah sukses tidaknya pelaksanaan pendidikan tersebut terletak
di pundak para pendidik (guru), sehingga semua kegiatan proses pembelajaran
tidak semena-mena dilaksanakan apa adanya tanpa mengoreksi atau menilai
kesesuaiannya dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan
mengikuti pembelajaran, di kelas mana akan diajarkan, di lingkungan mana
diajarkan,guru jangan terlena dan menganggap semua paketbook yang ada di
sekolah sebagai barang instat yang siap saji
sehingga, dalam pembelajaran guru harus menyadari bahwa pembelajaran
jangan dianggap sebagai pemberian proses penyampaian materi pembelajaran dengan
pemberian stimulus sebanyak-banyaknya kepada murid tetapi,lebih mengacu pada kegiatan mengatur
lingkungan belajar agar murid dapat belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
yang diberikan guru.
4. Guru Sebagai Inovator
Tugas guru selaku pendidik cukup banyak
kegiatannya, tugas dan tanggung jawab guru ada dua yaitu: tugas guru mengelolan
administrasi dan tugas guru sebagai pengelola peserta didik,ketika Depdiknas
meluncurkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka, bertambah lagi tugas guru
selaku peneliti, dimana guru bebas berkreasi untuk mengujicobakan berbagai
model pembelajaran yang inovatif, media,atau bahan ajar pada proses
pembelajaran yang dikelolanya.
Guru adalah merupakan dokter yang sangat tahu
akan penyakit pasiennya, guru yang professional tentu saja selalu berusaha
untuk mencari teknik yang tepat agar murid-muridnya dapat tumbuh dan berkembang
untuk menjadi generasi yang cerdas, kreatif kritis dan mandiri.
PTK
adalah merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengelola pembelajarannya
secara menarik dan menyenangkan yang tentu saja berdampak positif pada murid
yang akan menghasilkan lulusan yang cerdas yang berkrakter dan berbudi luhur.
Dengan melaksanakan PTK berarti guru-guru senantiasa menerapkan inovasi
pembelajaran pada muridnya.
5. Guru sebagai Manajer
Sekolah adalah merupakan lembaga pendidikan
yang mencetak Sumber Daya Manusi
(SDM) yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan Negara untuk itu, diperlukan
adanya pemimpin yang memilki syarat kepemimpinan seperti kepemimpinan yang
diamalkan oleh tokoh pendidik kita “Ki Hajar Dewantora” yaitu : “In ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, Tut wuri
handayani”
Bila seorang pemimpin yang berada
di depan maka ia akan member contoh, teladan kepada bawahannya, jika ia berada
ditengah-tengah maka ia harus membangkitkan,member semangat kepada orang yang
ada di sekitarnya dan jika dia berada di belakang, maka ia harus mengarahkan,
mendorong, memotivasi/agar orang-orang tersebut dapat lebih maju
Seorang pemimpin yang berada di
dalam kelas maka ia harus member contoh kepada murid-muridnya, mampu
membangkitkan,member semangat pada murid-murid yang sedang mengikuti pembelajaran,
mampu mengarahkan, mendorong,memotivasi murid-muridnya untuk lebih semangat
mengikuti pelajaran. Kepemimpinan guru di kelas harus bersifat situasional
artinya dapat mengkondisikan kepemimpinannya berdasarkan kondisi yang
dihadapinya misalnya bila menghadapi situasi kelas yang tidak kondusif maka
digunakan kepemimpinan yang otoriter,sebaliknya jika kondisi yang dihadapinya
normal maka kepemimpinan otoriter tidak tepat digunakan. Mengingat bahwa,
kondisi sekarang ini yang semakin kompleks dan terjadi perubahan yang begitu
cepat sebagai imbas dari globalisasi dan sangat mempengaruhi situasi pendidikan
maka seorang pemimpin di kelas haruslah selektif artinya pemimpin yang mampu
mengarahkan mengembangkan dan mengembangkan aktivitas murid-muridnya
6.
Guru
Sebagai Evaluator
Berdasar Peraturan Pemerintah
R.I No.28 Tahun 1990 pasal 18 tentang
penilaian:
a. Penilaian pendidikan dasar untuk memperoleh
keterangan untuk proses belajar mengajar dan upaya pencapaian tujuan pendidikan
dasar dalam rangka pembinaan dan pengembangannya serta untuk penentuan
akreditasi satuan pendidikan dasar yang bersangkutan
b. Penilaian pendidikan dasar mencakup:1)
kegiatan kemajuan belajar murid, 2) pelaksanaan kurikulum, 3) guru dan tenaga
pendidik lainnya, 4) satuan pendidikan sebagai satu keseluruhan
Pasal 20 dinyatakan bahwa: penilaian
pelaksanaan kurikulum dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum
pendidikan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, kemampuan siswa dan
kesesuainnya dengan tuntunan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut di atas maka guru selaku evaluator
berfungsi mengevaluasi komponen-komponen pembelajaran yang selama ini ada
kecenderungan bahwa guru mempunyai otoritas untuk menilai peserta didiknya
dalam bidang akademiks maupun tingkah laku sosialnya untuk menentukan apakah
murid-muridnya berhasil atau tidak.
Guru selaku evaluator kegiatannya tidak
hanya bertugas untuk menilai kemajuan akademik saja tetapi, guru wajib pula
mengevaluasi bahan ajar, media pembelajaran, model pembelajaran inovatif,
apakah kompenen pembelajaran tersebut telah sesuai dengan tingkat pertumbuhan
dan perkembangan anak dan lingkungan dimana guru tersebut melakukan
pembelajaran.Kesuksesan guru dalam menjalankan tugasnya tercermin
pada fungsinya selaku evaluator
D LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MANAJEMEN
KELAS YANG EFEKTIF
1.
Menentukan
Kondisi Kelas Yang Diinginkan
Langkah
pertama dalam proses manajemen kelas yang efektif adalah menentukan kondisi
kelas yang ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang
kondisi-kondisi yang menurut penelitiannya akan memungkinkan mengajar secara
efektif. Di samping itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai
manfaat pemahamannya dan mengubahnya apabila keadaan sesuai adalah:
a. Guru tidak memandang kelas semata-mata
hanya sebagai reaksi atas masalah yang timbul.
b. Guru akan memilih seperangkat tujuan yang
mengarahkan upayanya dan menjadi tolak
ukur penilaian atas hasil upayanya.
2.
Menganalisis kondisi kelas yang nyata.
Setelah
menentukan kondisi kelas yang di inginkan, guru selanjutnya menganalisis
keadaan yang ada yakni membandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang di
harapkan kemudian menentukan kondisi
dengan keadaan yang diharapkan, dengan demikian kondisi ini memungkinkan guru
mengetahui :
a.
Kesenjangan
antara kondisi sekarang dengan yang di harapkan kemudian menentikan kondisi
yang perlu di perhatiakan segera dan mana yang dapat diselesaikan kemudian, dan
mana yang memerlukan pemantauan.
b.
Masalah
yang mungkin terjadi yakni kesenjangan yang mungkin timbul jika guru gagal
mengambil tindakan pemecahan.
c.
Kondisi
sekarang yang perlu dipelihara dan dipertahankan karena dianggap sudah baik.
a.
Memilih dan menggunakan strategi
pengelolaan.
Guru yang efektif adalah guru yang menguasai
berbagai strategi manajerial yang terkandung dalam berbagai pendekatan
manajemen kelas dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang paling sesuai
dalam situasi tertentu yang telah di analisis sebelumnya,proses pemilihan ini
dapat di anggap suatu kerja komputer, guru memeriksa strategi-strategi yang
tersimpan dalam sel-sel computer dan memilih stretegi yang memberikan harapan
untuk meningkatkan kondisi yang dianggap sesuai.
b.
Menilai efektifitas pengelolaan.
Dalam tahap ini guru menilai efektifitas
pengelolaannya artinya dari waktu ke waktu guru harus menilai sejauh mana
keberhsilan memelihara dan menciptakan kondisi yang sesuai. Proses penilaian
ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat perilaku. Perilaku pertama adalah
perilaku guru dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan perilaku manajemen
yang di rencanakan akan dilakukan. Perilaku kedua adalah perilaku peserta
didik, yaitu sejauh mana pesrta didik berperilaku yang sesuai. Yakni apakah
mereka telah melakukan apa-apa yang di harapkan untuk di lakukan.
IV.
RANGKUMAN
Pelaksanaan
pengajaran di SD tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan manajemen kelas,
pengajaran akan lebih terarah sistematis, menyenangkan apabila guru dapat
mengelola kelasnya dengan kondusif,menuju pada pembelajaran yang bermutu dalam
manajemen kelas dan pembelajaran terlihat fungsi guru dalam menjalankan
tugasnya antara lain :
1.
Guru selaku pengajar (Instruksional)
2.
Guru sebagai korektor
3.
Guru sebagai Inovator
4.
Guru sebagai manajer
5.
Guru sebagai evaluator
Fungsi guru tersebut akan terealisasi
bila guru professional melaksanakan pembelajaran yang ditunjang dengan
kecerdasan guru dalam mengaplikasikan manajemen kelas dengan tepat.dan
langkah-langkan dalam proses pembelajaran yang efektif yang meliputi kegiatan
guru untuk mempermudah proses pembelajaran
IV. LEMBAR KERJA
1.
Jelaskan fungsi guru selaku pengajar
2.
Jelaskan secara rinci peraturan
Pemerintah No.28 tahun 1990 fasal 18 tentang penilaian
3.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas
jelaskan bagaimana fungsi guru
4.
Dalam setiap penemuan baru dalam dunia
pendidikan maka, guru harus mengaplikasikannya, jelaskan bagaimana fungsi guru
selaku innovator
5.
Jelaskan keterkaitan fungsi guru sebagai
syarat untuk menjalankan pembelajaran di SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar