Kamis, 19 Juli 2012

MANAJEMEN KELAS DAN PELAKSANAAN PEROSES PEMBELAJARAN DI SD


I.         Deskripsi
                                     Pada kegiatan ini akan dipelajari tentang peran guru dalam pelaksanaan tugas pengajarannya, rata-rata kelas yang ada di SD pada umumnya gaduh sehingga pembelajaran tidak dimulai tepat waktu karena, kelas yang gaduh pembelajaran tidak bisa dimulai, untuk menertibkan semua itu maka guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen kelas dapat menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga, peserta didik merasa tenang belajar. Dengan kondisi kelas yang menyenangkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Dengan demikian maka, dapat disimpulkan bahwa antara pelaksanaan manajemen kelas dengan pembelajaran di SD tidak dapat dipisahkan

II.         Tujuan Pembelajaran
                      Setelah anda mempelajari materi ke 3 ini maka, anda dapat memahami dan menganalisis tentang pentingnya manajemen kelas dalam pelaksanaan pembelajaran, dimana fungsi guru terlihat dengan jelas dalam melaksanakan tugasnya, ada beberapa fungsi guru dalam manajemen kelas dan fungsi guru dalam melaksanakan pembelajaran


 
III.           Uraaian Materi
         MANAJEMEN KELAS DAN PELAKSANAAN PENGAJARAN DI SD
A.    PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH  DASAR

Manajemen kelas menggambarkan keterampilan guru dalam merancang, menata, dan mengatur kurikulum, menjabarkan ke dalam prosedur proses belajar mengajar dan sumber-sumber belajar, serta menata lingkungan belajar yang merangsang untuk tercapainya suasana proses belajar yang efektif dan efisien. Hal ini bisa dilakukan  melalui bebrapa cara separti melaksanakan ketatausahaan kelas, pembinaan disiplin kelas, pendekatan pengelolaan kelas (pendekatan guru kepada muridnya).

Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu jenjang pendidikan formal yang dasar dan bernaung dibawah instansi pemerintahan  ( SD Negeri) ataupun religi (SD yang berbasis keagamaan ataupun budaya), yang mengajarkan pelajaran umum, agama, mempraktikkan aktivitas keagamaan dan budaya bernafaskan agama. Diantara SD, ada yanf digandrungi oleh kandidat dan tetap  service meskipun banyak SD lain dilikudai karena tidak mendapatkan siswa baru. Pelaksanaan manajemen kelas di SD meliputi:

1.   Manajemen peserta didik
     Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran di SD. Jadi manajemen peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja sera pembinaan secara kontinu terhadap seluruh paserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM yang efektif  dan efisien.

2.      Manajemen tenaga pendidikan
      Manajemen tenega pendidikan ialah suatu proses pengorganisasian setiap tenaga pendidik yang bertujuan untuk menghimpun setiap pendidik beik dalam lingkungan sekolah ataupun luar sekolah.

3.      Manajemen sarana dan prasarana
     Manajemen sarana dan prasaran ialah suatu proses yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam PBM

4.      Manajemen keuangan
      Manajemen keuangan SD yaitu suatu cakupan kerja dalam mengelolah keuangan, agar sistem keuangan dapat berfungsi secara terarah.

5.      Manajemen kurikulum
      Manajemen ini merupakan suatu rangkaian kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar

6.      Manajemen keamanan dan ketertiban lingkungan
       Manajemen ini merupakan proses pengawasan yang bertujuan mengawasi keamanan dan ketertiban lingkungan.Admin, (2007)
  

B.     PROSEDUR PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS DI SD

                                    1.      Tahap pra pembelajaran
        Pada tahap ini langkah-langkah yang perlu di tempuh adalah sebagai berikut:

a.          Menganalisis materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan aspek ruang lingkup (scope) dan urutan (sequence) materi dikaitkan dengan tujuan belajar dan dampak iring (nurturant effect) yang hendak dicapai.
b.          Menganalisis potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan dengan tujuan yang hendak di capai dan materi yang harus dikuasai peserta didik
c.          Menganalisis jenis kecekapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung maupun tidak langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan sesuai dengan ruang lingkup dan urutan ,ateri belajar yang tersedia.
d.          Menganalisis sumber-sumber belajar dan fasilitas pembelajaran yang tersedia atau yang dapat disediakan untuk mendukung pelaksanaan proses pembelajran yang akan dilaksanakan Berdasarkan langkah-langkah tersebut, selanjutnya disusun program pembelajaran untuk waktu tertentu

2.    Tahap pelaksanaan pembelajaran
          Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

a.       Membuka kegiatan pembelajaran melalui appersepsi, yaitu mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari sebelumnya maupun dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta didik
b.      Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yaitu menginformasikan tujuan dan program pembelajran yang dirancang guru pada tahap pra pembelajaran
c.       Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik, termasuk mengatur waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun mengirganisasikan peserta didik dalam pembelajarannya (individual, kelompok dan klasikal).
d.      Penyajian bahan belajar dengan pendekatan yang sesuai (ekspositori,inkuiri, eksperimen, atau discovery)
e.       Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan, penghargaan, ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik
f.       Melakukan penyesuaian–penyesuaian kegiatan belajar peserta didik berdasarkan analisis kondisi pembelajaran yang terjadi, agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan peserta didik.

3.    Tahap penilaian pembelajaran
        Langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan guru dalam penilaian proses pembelajaran meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Melakukan penilaian terhadap proses belajar yang dilakukan peserta  didiksesuai dengan prosedur yang dirancang semula
b.      Melakukan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan serta dampak iringnya .
c.       Menganalisis hasil penilaian terhadap proses hasil belajar peserta didik dikaitkan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapakan
d.      Menggunakan  hasil analisis terhadap penilaian proses dan hasil belajar peserta didik sebagai referensi peningkatan kualitas proses pembelajaran yang akan dilaksanakan mendatang.JUS RIM. SPI (2003), online

Tugas guru menjadi lebih terarah bila guru dapat mengelola kelasnya dengan baik dan tepat,kegiatan manajemen kelas atau pengelolaan kelas adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh guru sebelum melaksnakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Guru adalah merupakan ujung tombak, penentu pencapaian tujuan pendidikan untuk itu, guru harus memiliki dedikasi yang tinggi, pengetahuan yang dalam tentang ilmu kependidikan, cerdas menentukan tindakan yang tepat terhadap stiap permasalahan pendidikan yang dihadapinya, selain itu, seorang guru cerdas pula dalam menentukan dan mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), merumuskan indicator dan mengembangkan indicator menjadi tujuan pembelajaran, mampu memilih model pembelajaran inovatif, menganalisi materi, memilih media yang tepat, sebagai alat bantu guru untuk menyampaikan pembelajaran, merumuskan evaluasi pembelajaran untuk mengukur keberhasilannya dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Kegiatan yang dilakukan guru di atas, berwujud RPP sebagai pedoman guru dalam melaksanakan PBM yang lebih terarah dan sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal

C.    FUNGSI GURU DALAM MELAKSANAKAN MANAJEMEN KELAS
1.      Fungsi Guru Dalam Manajemen Kelas
                Pengajar, adalah serangkaian kegiatan yang bermaksud untuk memberi fasilitas yang bertujuan untuk mencapai kelancaran pendidikan dan manajemen memiliki peranan penting yang menentukan terciptanya pengajaran yang efektif. Jadi kesimpulannya adalah manajemen kelas yang efektif harus diimbangi dengan proses pengajaran yang dijalankan guru dalam manajemen kelas
Fungsi istrucsional yaitu guru yang menyadari bahwa pekerjaannya merespon     tujuan para siswa sekalipun tujuan itu bervariasi, ia kurang menyenangi apabila ada siswa yang mendapat kesulitan belajar, ia banyak mendengar dan bertanya pada siswa, ia menginginkan siswa dapat belajar dan mampu mencapai tujuan sesuai harapannya.
a.          Fungsi instrucsional adalah guru harus memahami pelajaran secara mendalam, menguasai metode dan tehnik mengajar. Pendekatan yang mendasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara cermat akan mencegah timbulnya sebagian masalah managerial kelas. 
b.          Guru sebagai pengajar, guru bertugas memberikan pengajaran di sekolah (kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikannya itu. Selain itu ia juga berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajaran yang disajikannya. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggungjawabnya dan menguasai dengan baik metode dan tehnik belajar. Moedjiono dan Dimiati, (1992)
c.          Gagne, ada beberap fungsi guru :Designe of instrucsion ( perancang pembelajaran )
d.          Fungsi guru sebagai designer of instrucsion (perancang pengajaran) menghendaki guru untuk senantiasa mampu dan siap merancang kegiatan belajar yang berhasil guna dan berdaya guna. Untuk merealisasikan fungsi tersebut, setiap guru memerlukan pengetahuan yang memadai tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar dalam menyusun rancangan kegiatan pembelajaran. Adapun rancangan instruksional yang harus dilakukan oleh guru SD adalah : a) memilih dan menentukan bahan dan media pembelajaran, b) merumuskan tujuan pembelajaran, c) memilih meyode penyajian dalam pembelajaran, d) menyelenggarakan kegiatan evaluasi proses pembelajaran

2.      Manajer of instrucsion ( pengelola pengajaran )
      Fungsi guru ini menghendaki kemampuan guru dalam mengelolah atau menyelenggarakan dan mengendalikan seluruh tahapan proses belajar mengajar. Diantara kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar ialah menciptakan kondisi dan situasi yang sebaik-baiknya, sehingga murid dapat belajar secara berdaya guna dan berhasil guna. Alhasil baik guru sebagai pengajar meskipun sebagai pengajar dapat memerankan peranan secara integral dalam konteks istrucsional yang kondusif.

3.         Evaluator of student leaning (penilai prestasi belajar murid)
  Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu pembelajaran. Sementara itu menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) fungsi guru meliputi sebagai insiator, korektor, inspirator, informatory, mediator, demonstrator, motivator, pembimbing, fasilitator, organisator, evaluator, dan pengelolaan kelas.



D.          FUNGSI GURU DALAM PEMBELAJARAN
1.     Sebagai Inisiator
                             Tugas guru adalah mencerdaskan bangsa (anak didik),anak didik di SD memilki latar perbedaan dan krakteristik masing-masing, sehingga bila guru melaksanakan tugasnya dengan baik maka, guru tersebut perlu memilki kecerdasan untuk mengenal kondisi tersebut yang  sifatnya sangat individual
                                      Pengajaran adalah sebuah proses komunikasi yang diharapkan dapat berlangsung dengan akrab, komunikatif.Guru dalam menjalankan tugasnya diperhadapkan dengan berbagai pilihan seperti bagai mana guru memilih dan menembangkan materi ajar dengan tepat, bagaimana guru menetapkan dan memilih model pembelajaran yang inovatif, memilih dan mengembangkan media, memilih dan membuat alat evaluasi yang dapat mengukur ketercapaian proses belajar mengajar, dan sebagainya sehingga guru harus menetapkan pilihannya dengan mempertimbangjkan  berbagai aspek menunjang tercapainya tujuan pengajaran secara optimal.
                               Peran guru sebagai inisiator adalah memberi semangat kepada murid yang akan mengikuti pembelajaran di kelas, mengingat suasana kelas SD pada umumnya gaduh dan tidak tenang karena, anak pada tingkat sekolah dasar berada pada tarap pertumbuhan dan perkembangabn atau berada pada tahap bermain dimana murid tidak bisa tenang karena, yang dpikirkan hanya bermain  sehingga, pemberian semangat kepada murid adalah hal yang sangat perlu dalam pembelajaran di SD, dimana pembelajaran tidakakan dimulai bila suasana kelas masih gaduh, jika murid bersemangat mengikuti pembelajaran tentu hasilnya bagus maka, kemungkinan besar pencapaianj tujuan pembelajaran secara optimal akan tercapai.
1.       Guru Sebagai Korektor
                             Potensi dan kemampuan yang dimilikinya Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah sukses tidaknya pelaksanaan pendidikan tersebut terletak di pundak para pendidik (guru), sehingga semua kegiatan proses pembelajaran tidak semena-mena dilaksanakan apa adanya tanpa mengoreksi atau menilai kesesuaiannya dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mengikuti pembelajaran, di kelas mana akan diajarkan, di lingkungan mana diajarkan,guru jangan terlena dan menganggap semua paketbook yang ada di sekolah sebagai barang instat yang siap saji  sehingga, dalam pembelajaran guru harus menyadari bahwa pembelajaran jangan dianggap sebagai pemberian proses penyampaian materi pembelajaran dengan pemberian stimulus sebanyak-banyaknya kepada murid  tetapi,lebih mengacu pada kegiatan mengatur lingkungan belajar agar murid dapat belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran yang diberikan guru.

4.     Guru Sebagai Inovator
                         Tugas guru selaku pendidik cukup banyak kegiatannya, tugas dan tanggung jawab guru ada dua yaitu: tugas guru mengelolan administrasi dan tugas guru sebagai pengelola peserta didik,ketika Depdiknas meluncurkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka, bertambah lagi tugas guru selaku peneliti, dimana guru bebas berkreasi untuk mengujicobakan berbagai model pembelajaran yang inovatif, media,atau bahan ajar pada proses pembelajaran yang dikelolanya.
                          Guru adalah merupakan dokter yang sangat tahu akan penyakit pasiennya, guru yang professional tentu saja selalu berusaha untuk mencari teknik yang tepat agar murid-muridnya dapat tumbuh dan berkembang untuk menjadi generasi yang cerdas, kreatif kritis dan mandiri.
PTK adalah merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengelola pembelajarannya secara menarik dan menyenangkan yang tentu saja berdampak positif pada murid yang akan menghasilkan lulusan yang cerdas yang berkrakter dan berbudi luhur. Dengan melaksanakan PTK berarti guru-guru senantiasa menerapkan inovasi pembelajaran pada muridnya.

5.       Guru sebagai Manajer
                         Sekolah adalah merupakan lembaga pendidikan yang mencetak Sumber Daya     Manusi (SDM) yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan Negara untuk itu, diperlukan adanya pemimpin yang memilki syarat kepemimpinan seperti kepemimpinan yang diamalkan oleh tokoh pendidik kita “Ki Hajar Dewantora” yaitu : “In ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani”
              Bila seorang pemimpin yang berada di depan maka ia akan member contoh, teladan kepada bawahannya, jika ia berada ditengah-tengah maka ia harus membangkitkan,member semangat kepada orang yang ada di sekitarnya dan jika dia berada di belakang, maka ia harus mengarahkan, mendorong, memotivasi/agar orang-orang tersebut dapat lebih maju
               Seorang pemimpin yang berada di dalam kelas maka ia harus member contoh kepada murid-muridnya, mampu membangkitkan,member semangat pada murid-murid yang sedang mengikuti pembelajaran, mampu mengarahkan, mendorong,memotivasi murid-muridnya untuk lebih semangat mengikuti pelajaran. Kepemimpinan guru di kelas harus bersifat situasional artinya dapat mengkondisikan kepemimpinannya berdasarkan kondisi yang dihadapinya misalnya bila menghadapi situasi kelas yang tidak kondusif maka digunakan kepemimpinan yang otoriter,sebaliknya jika kondisi yang dihadapinya normal maka kepemimpinan otoriter tidak tepat digunakan. Mengingat bahwa, kondisi sekarang ini yang semakin kompleks dan terjadi perubahan yang begitu cepat sebagai imbas dari globalisasi dan sangat mempengaruhi situasi pendidikan maka seorang pemimpin di kelas haruslah selektif artinya pemimpin yang mampu mengarahkan mengembangkan dan mengembangkan aktivitas murid-muridnya

6.         Guru Sebagai Evaluator
               Berdasar Peraturan Pemerintah R.I No.28 Tahun 1990 pasal 18 tentang     penilaian:
a.         Penilaian pendidikan dasar untuk memperoleh keterangan untuk proses belajar mengajar dan upaya pencapaian tujuan pendidikan dasar dalam rangka pembinaan dan pengembangannya serta untuk penentuan akreditasi satuan pendidikan dasar yang  bersangkutan
b.       Penilaian pendidikan dasar mencakup:1) kegiatan kemajuan belajar murid, 2) pelaksanaan kurikulum, 3) guru dan tenaga pendidik lainnya, 4) satuan pendidikan sebagai satu keseluruhan
                          Pasal 20 dinyatakan bahwa: penilaian pelaksanaan kurikulum dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum pendidikan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, kemampuan siswa dan kesesuainnya dengan tuntunan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut di atas maka guru selaku evaluator berfungsi mengevaluasi komponen-komponen pembelajaran yang selama ini ada kecenderungan bahwa guru mempunyai otoritas untuk menilai peserta didiknya dalam bidang akademiks maupun tingkah laku sosialnya untuk menentukan apakah murid-muridnya berhasil atau tidak.
   Guru selaku evaluator kegiatannya tidak hanya bertugas untuk menilai kemajuan akademik saja tetapi, guru wajib pula mengevaluasi bahan ajar, media pembelajaran, model pembelajaran inovatif, apakah kompenen pembelajaran tersebut telah sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dan lingkungan dimana guru tersebut melakukan pembelajaran.Kesuksesan guru dalam menjalankan tugasnya tercermin
           pada fungsinya selaku evaluator

D    LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF

1.            Menentukan Kondisi Kelas Yang Diinginkan
                              Langkah pertama dalam proses manajemen kelas yang efektif adalah menentukan kondisi kelas yang ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang kondisi-kondisi yang menurut penelitiannya akan memungkinkan mengajar secara efektif. Di samping itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai manfaat pemahamannya dan mengubahnya apabila keadaan sesuai adalah:

a.       Guru tidak memandang kelas semata-mata hanya sebagai reaksi atas masalah yang timbul.
b.      Guru akan memilih seperangkat tujuan yang mengarahkan upayanya  dan menjadi tolak ukur penilaian atas hasil upayanya.
2.            Menganalisis kondisi kelas yang nyata.
                              Setelah menentukan kondisi kelas yang di inginkan, guru selanjutnya menganalisis keadaan yang ada yakni membandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang di harapkan kemudian menentukan  kondisi dengan keadaan yang diharapkan, dengan demikian kondisi ini memungkinkan guru mengetahui :
a.          Kesenjangan antara kondisi sekarang dengan yang di harapkan kemudian menentikan kondisi yang perlu di perhatiakan segera dan mana yang dapat diselesaikan kemudian, dan mana yang memerlukan pemantauan.
b.         Masalah yang mungkin terjadi yakni kesenjangan yang mungkin timbul jika guru gagal mengambil tindakan pemecahan.
c.          Kondisi sekarang yang perlu dipelihara dan dipertahankan karena dianggap sudah baik.

a.          Memilih dan menggunakan strategi pengelolaan.
       Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai strategi manajerial yang terkandung dalam berbagai pendekatan manajemen kelas dan mampu memilih serta menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah di analisis sebelumnya,proses pemilihan ini dapat di anggap suatu kerja komputer, guru memeriksa strategi-strategi yang tersimpan dalam sel-sel computer dan memilih stretegi yang memberikan harapan untuk meningkatkan kondisi yang dianggap sesuai.

b.           Menilai efektifitas pengelolaan.
         Dalam tahap ini guru menilai efektifitas pengelolaannya artinya dari waktu ke waktu guru harus menilai sejauh mana keberhsilan memelihara dan menciptakan kondisi yang sesuai. Proses penilaian ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat perilaku. Perilaku pertama adalah perilaku guru dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan perilaku manajemen yang di rencanakan akan dilakukan. Perilaku kedua adalah perilaku peserta didik, yaitu sejauh mana pesrta didik berperilaku yang sesuai. Yakni apakah mereka telah melakukan apa-apa yang di harapkan untuk di lakukan.

IV.          RANGKUMAN
                                          Pelaksanaan pengajaran di SD tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan manajemen kelas, pengajaran akan lebih terarah sistematis, menyenangkan apabila guru dapat mengelola kelasnya dengan kondusif,menuju pada pembelajaran yang bermutu dalam manajemen kelas dan pembelajaran terlihat fungsi guru dalam menjalankan tugasnya antara lain :
1.         Guru selaku pengajar (Instruksional)
2.         Guru sebagai korektor
3.         Guru sebagai Inovator
4.         Guru sebagai manajer
5.         Guru sebagai evaluator
       Fungsi guru tersebut akan terealisasi bila guru professional melaksanakan pembelajaran yang ditunjang dengan kecerdasan guru dalam mengaplikasikan manajemen kelas dengan tepat.dan langkah-langkan dalam proses pembelajaran yang efektif yang meliputi kegiatan guru untuk mempermudah proses pembelajaran


IV. LEMBAR KERJA
1.         Jelaskan fungsi guru selaku pengajar
2.         Jelaskan secara rinci peraturan Pemerintah No.28 tahun 1990 fasal 18 tentang penilaian
3.         Berdasarkan peraturan tersebut di atas jelaskan bagaimana fungsi guru
4.         Dalam setiap penemuan baru dalam dunia pendidikan maka, guru harus mengaplikasikannya, jelaskan bagaimana fungsi guru selaku innovator
5.         Jelaskan keterkaitan fungsi guru sebagai syarat untuk menjalankan pembelajaran di SD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar